Introduksi tentang Sosio-Gereja
Keterlibatan Gereja di dunia modern
tidak bisa dilepaskan dari Sejarah Keselamatan yang ditawarkan oleh Yesus
Kristus. Memasuki abad 21 ini, Gereja ditawarkan dengan banyak kemungkinan evangelisasi.
Evangelisasi yang dibutuhkan juga harus memperhatikan modernitas. Dalam
pembukaan Hari Orang Muda sedunia, Paus Johannes Paulus II berkata “Gereja
tidak memberikan harapan yang kosong!”. Melalui artikel ini, kita akan melihat
akar permasalahan Gereja di abad 21 ini.
Gereja yang berziarah di awal abad pertengahan |
Hubungan antara communio dan missio saling
melengkapi, karena missio dipahami
sebagai tugas dari communio dan communio membutuhkan missio, supaya tetap berpegang pada
tujuan awal. Salah satunya adalah misi pastoral. Misi pastoral menunjukan
keterlibatan gereja di dalam karya-karya sosial gereja. Di dalam Dokumen
Konsili Vatikan II, Ad Gentes menegaskan
secara jelas bahwa karya misioner ditujukan juga bagi orang-orang yang berbeda
agama, agar karya Allah lewat penebusan umat manusia ditunjukan secara nyata
lewat tindakan sosial. Gereja yang berkarya di dunia tidak bertujuan menciptakan
suatu gerakan sosial politik, tetapi bertujuan sebagai karya keselamatan. Hal
ini diwujudkan secara nyata di dalam paroki kita yaitu di dalam Seksi PSE
(Pengembangan Sosial Ekonomi), Micro
Finance, dan Ketenagakerjaan
Dapat kita lihat bahwa, Gereja
secara aktif ada untuk Gereja dan masyarakat, agar kedalaman batin manusia
menjadi nyata di dalam aksi sosial bersama masyarakat. Aksi sosial membuat kita
bertolak ke tempat yang dalam (Duc In
Altum) sebagai wujud evangelisasi baru abad ke 21. Karena Gloria Dei Vivens Homo, Allah hadir
dalam manusia.
No comments:
Post a Comment